.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Minggu, 24 Februari 2008

Baik apa Nggak.... hayoo ???

"Menurut loe nih ye, loe cakep apa nggak ???"  tanya Budi pada Amir (inget buku bahasaku nggak sih )
Amir menjawab "relatiflah, tergantung siapa pembandingnya ??"
"Gue setuju kalo cakep ntu relatif, tapi kalo jelekkan mutlak ???" hwahahaha sahut Budi

Petikan banyolan di atas adalah sebuah gambaran bahwa untuk menilai baik atau tidaknya suatu hal dibutuhkan suatu parameter. Dan biar tidak terjadi hukum relatifitas, maka parameter yang digunakanpun harus sudah terstandarisasi. Menurut Ngalim Purwanto ada 4 (empat) hal yang bisa dijadikan titik tolak apakah suatu program evaluasi berpredikat baik atau tidak. Ini dia ciri-cirinya...

  1. Desain atau rancangan program evaluasi harus komprehensif. Suatu desain evaluasi dikatakan komprehensif jika mencakup nilai-nilai dan tujuan-tujuan pokok yang akan dicapai oleh sekolah itu bagi setiap individu. Intinya, segala hal yang berkaitan dengan diri siswa (intelektual, mental, emosional, dan sosial) dapat sentuhan evaluasi.
  2. Perubahan-perubahan tingkah laku individu harus mendasari penilaian pertumbuhan dan perkembangannya. Berkaitan dengan point sebelumnya, maka hendaknya guru tidak hanya melihat perkembangan siswa secara intelektualitasnya tapi lebih integral (susah banget gak sih)
  3. Hasil-hasil evaluasi harus disusun dan dikelompokkan sedemikian rupa sehingga memudahkan interpretasi yang berarti. Hasil-hasil yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari program evaluasi harus disimpulkan ke dalam pola penskoran yang jelas, secara statistik, grafik, ataupun secara verbal, sehingga dari data evaluasi itu gambaran atau lukisan individu dapat dilihat dan dipahami dengan mudah, sehingga dapat dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. dengan demikian, dapat dilihat bagaimana atau ke mana arah perkembangan individu tersebut.
  4. Program evaluasi haruslah berkesinambungan dan saling berkaitan (interrelated) dengan kurikulum. Program evaluasi harus menjadi sahabat karibnya kurikulum, karena evaluasi merupakan bagian yang integral dengan pembimbingan pengalaman belajar siswa di sekolah. Jadi, sudah basi rasanya bila masih ada anggapan bahwa evaluasi itu pasnya dilaksanakan pada akhir setiap pembelajaran (masih ingetkan waktu kita membicarakan posisi evaluasi ???)
Walaupun ciri-cirinya cuma 4 (empat) doang, tapi  point-point tersebut dah bisa menggambarkan sekaligus sebagai pembanding dalam menentukan apakah program evaluasi yang kita buat udah cakep apa belum ?

Kalo program evaluasi yang kita rancang belum cakep, tenang aja ya masih ada kesempatan untuk memperbaikinya... tapi paling nggak, subjek evaluasinyakan dah cakep.... hahaha (narsisnya kumat deh)

2 komentar:

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas