- Penggunaan kata sandang dalam penyapaan tidak berbanding lurus dengan tingkat kerespectan terhadap seseorang.
- Rata2 orang memanggil dengan diembel-embeli kata sandang lebih karena keharusan dan ketidakenakan terhadap situasi bukan karena ia memang respect terhadap orang tersebut
- Memperjelas gap antar generasi, yang membuat orang sungkan untuk menyampaikan yang seharusnya tersampaikan
- Penggunaan embel2 tsb, semakin memperkuat dan mempertebal garis kasta antara atasan dgn bawahan, guru dgn murid, dosen dgn mahasiswa, anak dgn ortu, dll
- Membuka peluang untuk merasa lebih secara strata atau generasi
- Semakin “kacau” kita memanggil seseorang biasanya semakin tinggi tingkat keakraban yang telah terjalin
- Tidak semua permasalahan dapat diselesaikan bila diawali dengan penggunaan kata sandang dalam penyapaan
Catatan : Hasil pengamatan ini bersifat kualitatif jadi tidak dapat digeneralisasikan dan yang pasti hasilnya tidak dapat diaplikasikan ke sembarang orang dan tempat (Pake’ on – off method (sory kalo krg paham soalnya metode ini lahir dr pemikiran sndiri ;D) gitu loh)
è Untuk Teman2, Sahabat2 In Whereever You Are, Dah
(kecuali lagi dines, soalnye kalo ketauan ntar diomelin ;D)
^_^
BalasHapus^_^
BalasHapus