.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Minggu, 24 Februari 2008

Tes... Macem-macem aje sih loe ???

Ngomong-ngomong tentang tes pasti kepikiran ama ujian. Kalo kepikiran ujian pasti inget ama soalnya. Dan saat kita inget ama soalnya... pasti kita inget ama dosen atau gurunya yang udah buat capek jiwa dan raga kita buat nyelesain tuh soal-soal (hehehe)

Kalo gak takut kualat , pastinya kita bakalan nyanyiin nih lirik saat pertama megang tuh kertas soal ujian...
"Jangan sakiti ku lagi, mungkin aku bisa mati... " 
(by Dewa)


Intinye banyak hal yang harus dibicarain dan diselesain secara adat sehubungan dengan yang namanya tess....

Tes… tes…
testing  … 1 … 2 … 3…

Makin banyak nulis, jadi makin kacau aja nih … hihihi

Seperti yang dah dibilangin pada prolog, masalah tes ini perlu kita selesaikan secara adat ampe ke akar-akarnya kalo perlu…. Jadi, pada sesi ini kita membahas sampai membuat blueprint/kisi-kisi pembuatan instrumen tes. Sebelum bicara lebih jauh tentang tes dan bagaimana cara pengkonstruksiannya, ada beberapa pertanyaan mendasar yang bisa diperhatikan :

Mengapa kita melakukan tes ?

Tes adalah sehimpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang di tes (testee) dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek (perilaku/atribut) tertentu dari orang yang dites tersebut. Tes biasanya dilakukan untuk mengukur prestasi belajar/achievement test (yang diukur hanya kognitif dan psikomotoriknya saja) dan hasil belajar/learning outcome meliputi asepek pembentukan watak seseorang (jadi, teteup yang dites adalah segi kognitif, afektif, dan psikomotoriknya juga).

Nah, untuk mengukur prestasi belajar (baik kognitif maupun psikomotorik), dapat dibagi menjadi 2 jenis tes, yaitu :

  1. Power test, adalah tes yang tidak ada batasan waktu dalam pengerjaannya. Dibuat demikian agar hasil tes benar-benar menggambarkan/mengungkapkan kemampuan seseorang.
  2. Speed test, adalah untuk melihat kecepatan siswa terhadap memikirkan atau mengerjakan sesuatu yang diberikan. Biasanya tugas yang diberikanpun relatif mudah, sehingga yang diukur benar-benar kecepatan bekerja atau berpikir seseorang bukan kemampuannya, contoh tes kreativitas.

 Apa yang perlu di tes ?

Pastinya adalah materi yang telah disampaikan, tidak bijaksana rasanya bila memberikan tes yang belum pernah diajarkan materinya. Agar materi tes sesuai dengan materi yang diajarkan, biasanya guru merujuk/membreakdown silabus menjadi sebuah kisi-kisi intrumen (akan dibahas kemudian).

Tes bagaimana yang dapat digunakan ?

Tes yang bisa digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

  1. Valid, adalah tes yang kita buat benar-benar mengukur apa yang ingin diukur (tepat sasaran). Bila dikatakan dengan bahasa yang lain tes bersifat unidimensional, yaitu hanya mengukur satu dimensi saja. Contoh : seorang guru mau mengetes siswa tentang sains, maka isi materi ujiannyapun hanya terbatas pada sains saja.
  2. Reliabilitas, meliputi ketepatan/kecermatan (presisi) hasil pengukuran, dan keajegan/kestabilan (konsistensi) dari hasil pengukuran. Jadi, bila tes tersebut diberikan berulang pada orang yang sama akan memberikan hasil yang relatif sama.

Kapan kita melakukan tes ?

Bisa dilakukan di awal (pretest), yaitu untuk mengetahui kesiapan peserta didik, mengetahui kemampuan yang telah dimiliki peserta didik, dan mengetahui darimana guru harus memulai program pembelajaran. Atau bisa dilakukan di akhir (post test), yaitu untuk mengetahui pencapaian peserta didik setelah selesai melakukan program pembelajaran dan untuk mengetahui kelemahan program pembelajaran yang telah dilakukan. Namun, menurut Dick & carey (dalam Purwanto, 2001) dalam PBM tes dapat dibedakan  menjadi :

  1. Entry behavior test, tes yang diadakan sebelum suatu program pembelajaran dilaksanakan, dan bertujuan untuk mengetahui sampai sebatas mana penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki siswa yang dapat dijadikan dasar untuk menerima program pembelajaran yang akan diberikan.
  2. Pretest
  3. Embedded test, tes yang dilaksanakan disela-sela atau pada waktu tertentu selama proses pengajaran berlangsung. Fungsinya untuk mengetes siswa secara langsung sesudah suatu unit pengajaran sebelum posttest (bisa digunakan sebagai evaluasi formatif pengajaran), mengecek kemajuan siswa, dan bila perlu untuk kegiatan remedial sebelum posttest
  4. Posttest

 

Oleh siapa tes dapat dilaksanakan ?

Bila berbicara dalam tataran atau skupnya adalah kelas, maka yang berhak melaksanakan tes adalah guru, baik secara nonformal (diskusi, dll) sampai dengan yang formal (ujian, dll).

 

Untuk siapa tes dilakukan ?

Sebenernya pertanyaan ini gak perlu dijawab ya, karena dah jelas banget jawabannya yaitu peserta tes. Tapi, yang perlu dipikirkan lebih lanjut adalah bagaimana mengkonstruksi bahasa dan tingkat kesukarannnya. Yang jelas prinsip dalam pengkonstuksian tes adalah harus setingkat di atas kemampuan peserta tes. Ini dilakukan agar peserta tes merasa tertantang. Bila diberikan di atas kemampuannya peserta tes akan stress, sebaliknya bila dibawahnya mereka akan meremehkan karena tidak ada tantangan.

 

Cara apa yang paling tepat untuk melakukan tes ?

Cara pelaksanaan tes sangat tergantung pada : tujuan pelaksanaan tes, banyaknya peserta didik, dan waktu/durasi pelaksanaan tes.

 

Seberapa banyak fakta diperlukan ?

Terkait dengan penjabaran point 7 (tujuh), maka seorang guru sebaiknya menyediakan tes yang cukup tapi tidak berlebihan. Bila soal essay yang dipilih, disarankan jumlahnya tidak lebih dari 5 butir, apalagi bila jumlah siswanya banyak. Karena hal tersebut bisa mengakibatkan hallo effect, yaitu guru cenderung untuk tidak menskor lagi melainkan member angka sekenanya pada lembar jawaban yang telah disediakan. Dalam penempatan soal, lebih baik diurutkan dari yang mudah ke yang sukar agar guru cepat menilai kemampuan siswanya saat menilai sebuah tes.

 

Mau Lihat Macam dan Bentuk Evaluasi Comot aja pada ATTACHMENT di BAWAH ini !!! 


2 komentar:

  1. mmmmmmm

    yummy bgd y,,,

    coba kLw kuL kY gni...

    ga sah ta2p muKa d... biz b9n tdR jg jD....
    bS l9sg Bk wbSite...
    ga sah mNd...dndan...cape2 ngeJar angkot..tW2na dSn ga bS dt9!!

    c
    a
    p
    e

    d
    E
    c
    h
    .
    .
    .

    =P

    hEhe ^ _ ^

    wulyandaribedhabgdsLLupStina

    BalasHapus
  2. hehehe... tapi insyaALLAH segala niatan kamu buat kuliah dah dicatat sebagai amal kebaikan oleh ALLAH, walaupun tuh dosen tiba2 kagak nongol di kampus ;(

    BalasHapus

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas