Minggu, 02 Maret 2008

Surat Cinta Untuk Bunda

Ndong, Keb, mam, mameh, ibu, mungkin kata-kata itu yang sering terngiang di telingamu saat kami menyapamu

 

Walaupun berbeda dan kadang tak ada arti tapi itulah salah satu wujud cinta, sayang, dan kedekatan kami padamu

 

53 tahun bukanlah kumpulan angka yang bernilai sedikit bagi kami untuk menanamkan dan menyuburkan benih cinta yang kau taburkan pada kami

 

Kami sadar dalam 53 tahun perjalanan hidupmu, kami sudah banyak membuat dirimu banyak bersedih daripada tertawanya

 

Kamipun sangat sadar bahwa kenakalan kami, kekurangajaran kami, dan kemalasan kami selama ini telah membuatmu sering kesal, marah-marah, dan mungkin sampai menangis di dalam hati

 

Tapi sejujurnya kami tidak berniat untuk melakukan itu semua

 

Mungkin hanya karena jiwa-jiwa muda kami sajalah yang masih terlalu mentah untuk mengetahui bagaimana caranya menempatkan perasaan sayang dan cinta kami padamu dan karena kami menaruh emosi di waktu dan tempat yang salah

 

Tapi percayalah jauh dari itu semua di hati dan jiwa-jiwa kecil ini, kami ingin selalu membahagiakan dan membuatmu tersenyum, serta membuatmu bangga walaupun hanya tangan-tangan kecil dan langkah-langkah sempit yang kami punya

 

Bu, kami tahu apa yang kami haturkan kehadapanmu saat ini tak akan pernah bisa menggantikan apapun yang telah kau berikan pada kami.

 

Tetesan keringatmu dulu adalah tenaga bagi kami untuk maju

Lelah kerjamu dulu untuk menghidupi kami adalah cambuk bagi kami untuk terus dapat membanggakanmu

Cinta dan sayangmu hingga saat ini adalah jalur bagi kami untuk dapat terus mencintai dan menyayangimu sampai akhir hayat kami

 

Bu, bingkisan kecil ini mungkin tidak berarti dan bermakna apa-apa bila dibandingkan kado cinta dan kebahagiaan yang sering ibu tuangkan kepada kami. Tapi bu, dari hati kami yang paling dalam izinkan kami menghaturkan bingkisan kecil ini kepadamu sambil mengucap “SELAMAT ULANG TAHUN BU” semoga Allah selalu memberikan umur yang berkah serta nikmat sehat kepadamu, karena kami anakmu masih haus akan kasih sayang, cinta, serta omelanmu.

 

Terima kasih bu... karena kau telah mau dan setia menemani kami hingga 53 tahun perjalanan usiamu.

 

2 komentar:

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas