Minggu, 18 Mei 2008

TAUFIQ ISMAIL : 55 Tahun dalam Sastra Indonesia [Seminar Nasional]

Rating:★★★★
Category:Other
Pertama kali diberitahu teman yang intinya ada undangan dari HORISON buat ngehadirin Seminar Nasional dalam rangka "55 Tahun Taufiq Ismail dalam Sastra Indonesia" saya langsung ngejawab "mauuuuuuuuuuuuuuuu" (tapi di sms saya ngetiknya gak sepanjang ini sih, repot bo'....)

Singkat cerita sampailah dihari yang dituju, yaitu hari ini SABTU 17 Mei 2008 tepatnya di Auditorium Perpustakaan Nasional, terjadilah perhelatan besar. Jadwal yang semestinya mulai pukul 8.30 molor sampai 9.50, hal ini berkaitan dengan Mendiknas Bambang Sudibyo yang akan memberikan Pidato Utama belum hadir-hadir juga. Tidak hilang akal, acara yang diMCkan oleh Joni Ariadinata ini akhirnya diubah sedikit dari rundown semestinya (menurut pengamatan saya sih gitu, hehehe). Hal ini mungkin dilakukan agar para audiens tidak semakin resah dan gelisah menunggu disini (kayak lagu Obbie Mesakh ye...), dan kegelisahan itu berhasil diredam dengan sukses dengan apresiasi puisi yang dibacakan oleh Iman Sholeh (aktor asal Bandung). Judul puisi Taufiq Ismail yang diapresiasikan itu adalah "Sajak Anak Muda Serba Sebelah"

Tidak jauh waktu dari selesai apresiasi puisi, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga dan tanpa berpanjang kata Joni Ariadinata langsung mempersilahkan Fadli Zon sebagai Ketua Panitia untuk membuka acara hari ini, setelahnya dilanjutkan dengan penyerahan hadiah pada para pemenang LKTM tentang sosok Taufiq Ismail, Pidato dari Mendiknas, dan pastinya terakhir ditutup dengan acara inti, yaitu "Seminar Nasional : TAUFIQ ISMAIL 55 Tahun dalam Sastra Indonesia"

Oiya, dalam acara ini sebenarnya ada sub-subnya dan penyerahan hadiah LKTM itu salah satunya dan salah duanya adalah peluncuran buku beliau yang berjudul "Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit". Buku yang tebalnya 3150 halaman ini dibagi menjadi 4 bundel dengan warna cover yang berbeda dan tentunya dengan muatan yang berbeda pula. Buku 1 berisi tentang kumpulan-kumpulan puisi, Buku 2 dan 3 berisi tentang tulisan-tulisan beliau (prosa/essay), dan Buku 4 berisi kumpulan lirik-lirik lagu yang telah dibuat oleh beliau. Dan semua hasil penjualan dari buku itu didedikasikan untuk membangun "Rumah Puisi" (red. perpustakaan yang direncanakan akan berisi berbagai macam buku).

Berhubung dah kepanjangan, maka saya akan cut disini dan beralih untuk mengetuk-tularkan content dari seminar tersebut. Pada intinya, seminar ini membahas kiprah sosok Taufiq Ismail dari berbagai sudut pandang (saya menyebutkannya berurutan dari yang pertama sampai akhir "bercerita"), yaitu Prof.Dr.Suminto A. Sayuti dengan "Taufiq Ismail dan Gerakan Sastra ke Sekolah" (promotor Taufiq Ismail dalam mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari UNY dalam bidang Sastra), Prof.Dr. Budi Darma dengan "Individuasi Taufiq Ismail" (Novelis yang pernah menjabat sebagai Rektor IKIP Surabaya), Yudi Latif, Ph.d dengan "Taufiq Ismail dalam Gerakan Kebangkitan melalui Jalan Kebudayaan" (dosen Paramadina sekaligus Direks. Reform Institute, dan Prof.Dr.Arief Rachman, M.Pd dengan "Taufiq Ismail dalam Program Pertukaran Pelajar Antar Bangsa". Oiya, seminar ini dimoderatori oleh Jamal D. Rahman (PemRed Majalah HORISON).

Acara ini ditutup pukul 13.30 dengan sebelumnya dilalui oleh apresiasi puisi dari Iman Sholeh kembali ("Seorang Tukang Rambutan pada Istrinya" dan "Kembalikan Indonesia Padaku") dan Taufiq Ismail sendiri ("Guru" dan "Berharap akan Keadilan, Bisakah?"). Akhirnya, acara ini diakhiri dengan doorprize dan makan siang...

Jadi, inti dari pemotretan saya terhadap acara seminar setengah hari itu adalah :
Sastra mempunyai peran strategis untuk membentuk moral bangsa, yang mungkin tidak bisa diraih dari pelajaran eksak. Sastra tidak lagi identik dengan keruwetan dan bahasa yang sulit untuk dimengerti dan pahami. Buktinya, sekarang MMAS (Membaca, Menulis, dan Apresiasi Sastra) sudah masuk ke sekolah-sekolah. Dan pastinya ditunggu Taufiq... Taufiq baru dalam menjalankan gerbong sastra ini"

Selamat dan Sukses terus Buat Taufiq Ismail. Kami tunggu dengan setia segala jejakan pasti Bapak di arena sastra ini.... ;D


*hasil jepretan dari acara ini akan diposting menyusul (gak janji ;D)

2 komentar:

  1. Wah, ikut hadir juga, ya!
    Semoga bisa mewarisi semangat TI dalam berkarya.

    Tabik!

    BalasHapus
  2. Iya Pak... bapak juga ya ???
    Amiin....

    BalasHapus

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas