Jumat, 21 Maret 2008

Berapakah Harga Tangisku ???

Berapakah harga tangisku yang mengalir karena ketidakberdayaanku untuk menepis segala hal yang tak kumaui

 

Berapakah harga tangisku yang meleleh karena ketidakmuatan kakiku mengangkangi aral yang tersebar diseluruh perjalananku

 

Berapakah harga tangisku yang terhempas karena ketidakkuasaanku untuk mencabut onak yang menancap dalam dijiwaku

 

Berapakah harga tangisku yang tercurah karena kepalsuan tirani

 

Berapakah harga tangisku yang tercucur karena kekerdilan diriku

 

Berapakah harga tangisku yang telah mampu menjebol keperkasaan dan kesombonganku

 

Berapakah harga tangisku kala ku melihat guratan lelah di wajah orang yang kusayangi

 

Berapakah harga tangisku kala ku tak tahu lagi bagaimana cara membahagiakan orang yang terkasih

 

Berapakah harga tangisku ketika kumenekuri sekerdil apa aku diharibaanNya

 

Berapakah harga tangisku ketika kusadari aku bukanlah apa dan siapa

 

Berapakah harga tangisku kala kutundukkan dan sujudkan kening ini ke bumi

 

Berapakah harga tangisku kala ku tersadar tak ada yang ku gembol di hari nanti

 

Berapakah harga tangisku ketika kutak tahu lagi bagaimana mengeluarkan dan mencerna air yang tersembul dari kedua mataku

 

Sebenarnya berapakah harga tangisku …. ?

Dan seberapa pentingkah aku harus menakarnya ?

Jika setelahnya tak ada cahaya yang tersingkap

Tak ada posisi yang tergeser

Dan tak ada jiwa yang menggeliat karenanya

 

Jadi, masihkah ku harus menghargai tangisku…..?

2 komentar:

  1. kadang kala tangis dan air mata dapat meringankan beban yang menghimpit..
    maka..menangislah selagi kau mampu..

    BalasHapus
  2. iya mba...
    "menangislah... jika harus menangis... karena kita semua manusia...
    Manusia bisa terluka... manusia bisa menangis... dan manusiapun bisa mengambil hikmah..." (kata dhani)

    semoga saya bisa mengambil hikmah dari setiap tetes air mata yg mengalir

    BalasHapus

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas