Sabtu, 10 Mei 2008

Bertekuk Lutut Di depan Waktu

Tak….tik… tak…tik…

Satu…dua….tiga….

Jarum itu tiada kuasa tuk terus berjalan menghantar kepergian sang waktu

 

Hanya bisu, diam, melongo, dan kegetiran panjang yang mampu mengulas kepergiannya

Semua terbujur kaku dalam ketidakmengertian

Semua terkungkung dalam ketidakpastian

Dan semua membatu dalam ketidakapaan

 

Hanya semangat yang bisa membuka borgol waktu

Hanya niat yang bisa memfertilisasi waktu

Hanya usaha yang bisa melepas kebiri waktu

Dan hanya doa yang bisa menganakpinakkan waktu

 

Sekarang hanya tinggal menunggu

Pun dengan tidak cuma dengan harap

Sekarang hanya tinggal menunggu

Dengan segerobak instrument peretas jalan menujuNya

 

 

Note :

Desir dingin kala merasuk di gerbang subuh 070208_5.01am (buat jiwa yang sedang menghitung keriutan otak yang sedang melagu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas