.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Jumat, 23 Mei 2008

Saatku memandangi kegantengannya...

Entah mengapa tiba-tiba saja jantung ini terasa cepat berdetak dan memburu. Akupun tak mengerti mengapa sekonyong-konyong saja rasa ini keluar mengikuti irama detak jantung itu. Akupun tak habis pikir mengapa tiba-tiba saja hati ini terasa bergelora. Dan air dimatakupun ingin segera muncrat keluar. Tanpa dikomandaoi tangan inipun rada gemetar, pun sampai saat tangan ini menorehkan segala kata-kata ini di monitor.

Pikiranku tiba-tiba blank dan melayang jauh, hilang dari peredaran alur pikirku saat ini. Pikiranku seperti melesat mengorbit menjauhi apa yang sedang kupikiri saat ini. Pikiran yang semestinya saat ini tidak tertuju padanya. Tapi ternyata pikiranku tak bisa mengelak untuk dapat memikirkannya. Ya... hanya sekedar memikirkan, tidak mengenangnya karena memang aku tidak mempunyai kenangan (tepatnya belum bisa mengenang) segala hal yang beririsan dengannya.

Mengapa selalu saja rasa ini otomatis keluar saat kumembaca, melihat, mendengar, dan memandanginya. Semakin kumenyelaminya semakin terbawa dan membesar rasaku untuk bisa mengenangnya, tapi apalah dayaku... aku memang tidak pernah (dalam kengehanku) mempunyai kenangan bersamanya.

Semua rasa ini kembali menggejala dan mengosongkan pikiranku kala mendengar lantunan...

"Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu... kan ku buktikan, ku mampu penuhi maumu... Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya....ku trus berjanji takkan khianati pintanya..."

... dan hanya do'a sambil kumemandangi kegantengan wajahnya dari foto lawas ini sajalah yang sedikit mampu memburai kekosongan pandangku....  

8 komentar:

  1. ayahnya sudah lama wafat ya..? turut berduka
    semoga diampuni dosa2nya, diberi kenikmatan alam kubur dan dirahmati olehNya :)

    BalasHapus
  2. iya... waktu saya berusia 6 bulan...
    Aminn... makasih mas buat do'anya...
    Entah mengapa rasa ini keluar lagi saat ini... sampai detik ini :'(

    BalasHapus
  3. Hiks...
    Jadi pengen sungkem ma bapak...

    BalasHapus
  4. iya mba... selagi masih ada yang bisa disungkemi

    BalasHapus
  5. tenang Nda sekarang dah cengengesan lagi kok :D.... kemarin itu lagi memperingati hari melow aja... hehehe... lagian biar imbang ah... ntar kalo ketawa melulu disangkain bisa serius lagi diriku.... hahaha

    BalasHapus

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas