.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Senin, 12 Mei 2008

Souvenir dari Hati

Tulisan yang kubuat saat ini adalah souvenir dari hatiku bagi siapa saja yang membacanya. Ditengah pergolakan kepala yang sedang terjadi dan terus terjadi, tak ada lagi yang mungkin bisa terpatri indah disini. Kala kepala, hati, dan tangan sudah dihinggapi sedkit tremor. Mulut yang sering dihinggapi ringisan dan tubuh yang kadang melunglai secara fluktuatif. Tapi, tenang saja aku masih bisa mengalahkan itu semua dengan senyuman dan derai tawa

Bukannya kuingin merangkai semua untuk memeras air mata, atau menebarkan aroma pesimistis di seluruh penjuru jiwa. Namun, kuhanya ingin mengkatarsiskan semua hal yang mungkin sedang bergelayut diragaku. Kala semua hal tersebut bisa saja menarikku sampai terbungkuk bahkan tersungkur. Tapi, tenang saja aku masih bisa berdiri tegak karena masih banyak keluarga, teman, sahabat, dan saudara yang secara suka rela menjadi kruk bagiku disaat mulai melayang.

Aku dulu adalah tiada dan karena ridho dariNya aku ada di muka bumi sejak 25 September 1979. Sekarang, sebagai manusia aku hanya tinggal menunggu titik balik dengan mencoba mengisinya dengan hal-hal yang baik. Dan biarlah itu semua menjadi souvenir dari hatiku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas