Tahukah engkau apa kata yang tepat untuk memanggil seseorang yang tidak pernah kau dekap, kau raba, kau cium, dan kau kenal dalam ke”ngeh”an nuansa hatimu dikala kau sangat merindukan dan mendambanya ????
Itulah yang menjadi kebingunganku saat ingin mengurai rasa rinduku padanya. Namun, apapun panggilan yang akan meloncat dari mulutku, kupastikan semua itu akan berbalut rasa yang sama. Izinkanlah aku untuk melantunkan kata ini dengan kesungguhan hatiku, segenap bergeloranya jiwaku, dan bergejolaknya rinduku..... ”Aku Sangat Cinta dan Sayang Kepadamu”
Walaupun dunia kita telah berbeda, kuharap deretan kata kecil ini dapat mengaitkan hati dan jiwa kita masing-masing sampai Allah mengizinkan kita untuk memadu rindu dan sayang disana.
Ayah, Bapak, Abi, Babe, Aba...
Sebenarnya ku tak tahu kata mana yang harus kupilih untuk menyapamu di dalam kerinduanku saat ini. Karena kaupun tahu, aku tak pernah bertemu denganmu secara sadar dan sepertinya akupun belum bisa menyapamu. Mungkin hanya jiwa-jiwa kita yang sempat bercerita, tapi tidak di mulut dan bibir-bir kita.
Kau telah mendahuluiku jauh dari usia matangku, bisa dikatakan hampir dari seluruh usiaku tak pernah berbicara denganmu, terang saja aku sangat mendamba dan merindumu saat ini dan disetiap hembusan nafasku...
Kusangat menyesal karena saat kau pergi tak ada luruhan kata, tangis, dan deraian duka yang memayungi kepergianmu. 27 tahun lewat kumendambamu, merindumu, dan entah kata apa lagi yang cocok untuk menendangkan rasa ini keluar dari jiwaku. Tapi malam ini, sungguh rasa itu terklimakskan lagi.
Ayah... bila kuboleh memanggilmu demikian... terus terang dengan ketiadaannya dirimu di sisi kubagai merasakan kasih yang pincang. Walaupun demikian, aku teramat sangat bersyukur, karena ALLAH telah meninggalkan aku dengan orang-orang yang sangat kukasihi. Yang mau menopangku, membangunkanku, menyeretku, bahkan menendangku disaat jiwa ini mulai rapuh dan tak tentu arah. Tapi ayah, tetap saja sosokmu takkan pernah tergantikan...
Ayah... kutak dusta bila sesungguhnya tulisan ini lahir karena lecutan lagu "Ayah" yang baru kudengar. Selanjutnya, entah mengapa dan energi apa yang memanduku untuk menggelontorkan nada hatiku di monitor ini. Sedetik kemudian, jari-jari ini lincah menari dengan sendirinya di atas tuts yang mulai kusam warnanya. Dan baru kusadar bahwa rindu yang selama ini terpendam di alam bawah sadarku, mulai berloncatan keluar untuk menyatakan yang selama ini dirasakan. Dan lagu itu juga telah membantuku untuk mengorkestrasi ingatan dan kesadaranku bahwa kau pernah dan akan selalu ada di sepanjang langkah jiwaku.
Ayah... entah kata apalagi yang sanggup kutorehkan di sini, diantara sesakan rindu yang berjejalan ingin keluar. Ayah... aku sangat rindu padamu...
Karena teramat sangat dan dalamnya rinduku padamu, pastinya tidak sedikit lembaran kertas dan rangkaian karakter huruf yang mampu menguapkan semuanya. Namun, walaupun kata ini berakhir di sini, tapi kupastikan rasa ini akan terus kubawa sampai kita dipertemukan di surgaNya... insyaALLAH...
Dan untuk meredam itu semua kuhanya mampu mengumandangkan do'a dan melirihkan lirik lagu ini...
"Dimana akan kucari
aku menangis seorang diri
hatiku selalu ingin bertemu
untukmu aku bernyanyi
untuk Ayah tercinta
aku ingin bernyanyi
walau air mata dipipiku
Ayah dengarkanlah aku ingin berjumpa
walau hanya dalam mimpi
Lihatlah hari berganti
namun tiada seindah dulu
datanglah aku ingin bertemu
denganmu aku bernyanyi..."
http://bundaelly.multiply.com/journal/item/109/Menulis_Tentang_Bapak_Yuk
insya Allah...ayah tercinta saat ini merasa tenang dengan doa dan lantunan kerinduan dari seorang anak yg sholehah...
BalasHapusAmiin.... makasih banyak mba buat semuanya :'(
BalasHapus"kuangkat ke dua belah tanganku...
BalasHapuskusatukan repihan doaku...
dan kuhamburkan semuanya untukmu...
ayahku...
Amiin"
huhuhuhuu... jadi nangis.... :((
BalasHapusyah... bunda jangan ikutan nangis dong... nanti saya bisa tambah sedih lagi :'(
BalasHapushikz, sedih ya mbak.. InsyaAllah kelak akan dipertemukan lagi oleh-Nya.. Ayah mbak pasti bangga dan "melihat" mbak dari "sana"..
BalasHapusSenyum ya mbak..
^_^
seps...
BalasHapuskeep smiling... keep shining... [kayak lagu ye] ;D
Ngintip lagi, aaaaahhh
BalasHapusSilahkan bunda... mumpung gratis... ;D
BalasHapusselalu ada ayah terucap dalam doa....
BalasHapusbtw, mbak selamat ya masuk 10 besar tu..
10 besar nihh. selamat yaa.. jadi pengen nangis bacanya... salam kenal..
BalasHapusSedih bacanya... insyaAllah selalu ada doa yang terucap ya Mbak...
BalasHapusselamat ya udah kepilih, mbak!!!
BalasHapuskeep in contact iah...
iya mba, insyaALLAH selalu ada do'a untuk beliau...
BalasHapuswuaduh... masasih mba... saya belum tahu malahan...
Btw, makasih buat info dan semuanya ya mba...
makasih mba buat ucapan selamatnya, apresiasinya, dan semuanya deh...
BalasHapussalam kenal kembali mba...
insyaALLAH mba... makasih banyak untuk apresiasinya :)
BalasHapusmakasih ya buat ucapan selamatnya...
BalasHapusokeh... keep in contact... always... ^_^