.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Sabtu, 12 Juli 2008

Seni Membuat Alasan

Oleh : KH. Rahmat Abdullah

Perlu kehati-hatian - sesudah syukur - karena kita hidup di masyarakat da'wah dengan tingkat "husnuzzhan" yang sangat tinggi. mereka yang cerdas tidak akan membodohi diri mereka sendiri dengan percaya kepada sangkaan baik orang kepada dirinya, sementara sang diri sangat faham bahwa ia tak berhak atas kemuliaan itu. Gemetar tubuh Abu Bakar RA bila disanjung. "Ya ALLAH, jadikan daku lebih baik dari yang mereka sangka, jangan hukum daku lantaran ucapan mereka dan ampuni daku karena ketidaktahuan mereka", demikian ujarnya lirih. Dimana posisi kita dari kebajikan Abu Bakr  Shiddiq RA ? "Alangkah bodoh kamu, percaya kepada sangka baik orang kepadamu, padahal engkau tahu betapa diri jauh dari kebaikan itu", demikian kecaman Syaikh Harits Almuhasibi dan Ibnu Athai'illah.

Diantara nikmat ALLAH ialah "sitr" (penutup) yang ALLAH berikan para hambaNya, sehingga aibnya tak dilihat orang. Namun, pelamun selalu mengkhayal tanpa mau merubah diri. Demikian mereka yang memanfaatkan lapang hati komunitas da'wah tumbuh dan menjadi tua sebagai seniman maaf, "Afwan ya Akhi"


*dicuplik dari "Episode Cinta Sang Murabbi : Kenangan bersama KH. Rahmat Abdullah"

9 komentar:

  1. Persis kaya AA Gym bilang ya mbak, orang lain menghargai kita karena Alloh SWT masih menutupi aib kita, bukan karena kehebatan kita sendiri.

    BalasHapus
  2. persis mas... lagian predikat hebat juga buatan dan akal-akalan manusia sendiri kok... biar gaya gitu deh... hehehe

    *terlalu banyak kasta di dunia yang bikin puyeng dan pastinya bisa menjerumuskan orang untuk sombong secara tidak sadar... aduh jangan sampe dah kejebur dalam predikat ntu...
    astagfirullahal'adzhim...

    BalasHapus
  3. eits... bentar-bentar... kayaknya comment saya di atas dah menjurus kesombong-sombongan nih... aduh... ampunnnn...

    Astaghfirullahal'adzhim... :'(

    BalasHapus
  4. yang sebelah situ tuh mas... sonoan dikit... ya, dikitan lagi... nah, iye bener yang ntu... ^_^

    [stt... jangan bilang2 ya, yang udah saya kasih tau tadi... on the record tuh... hehehe]

    BalasHapus
  5. Perasaan mba lussy ajha kangli.. Kyaknya blum kecebur ke nuansa sombong :p

    thanks for sharing. Jadi pengingat untk hati yang kadang meninggi. Padahal apa sie ya mba yg kita miliki. Semua pinjaman dari Allah Swt. Hikz..

    Numpang berdoa ya mba..
    Allahu ya Kariim,
    kami milikMu dan kelak akan kembali padaMu,
    jangan biarkan langkah kaki dan hati ini goyah dijalan-Mu.
    Tunjuki dan ingatkan kami jika kami bersalah.. Amin.

    Allahumma bariiklana fima razaqtanaa waqinaa 'adzabannaar.

    Doa yg terakhir krn sy laper mau makan dulu ya.. Hehe. Yuk mba dah sarapan blumz?

    BalasHapus
  6. Perasaan mba lussy ajha kangli.. Kyaknya blum kecebur ke nuansa sombong :p

    thanks for sharing. Jadi pengingat untk hati yang kadang meninggi. Padahal apa sie ya mba yg kita miliki. Semua pinjaman dari Allah Swt. Hikz..

    Numpang berdoa ya mba..
    Allahu ya Kariim,
    kami milikMu dan kelak akan kembali padaMu,
    jangan biarkan langkah kaki dan hati ini goyah dijalan-Mu.
    Tunjuki dan ingatkan kami jika kami bersalah.. Amin.

    Allahumma bariiklana fima razaqtanaa waqinaa 'adzabannaar.

    Doa yg terakhir krn sy laper mau makan dulu ya.. Hehe. Yuk mba dah sarapan blumz?

    ^.^v

    BalasHapus
  7. Tfs mba.. Untaian nasihat yang indah dari beliau.

    BalasHapus
  8. iya... nasihat yang indah dan mengena banget dek...

    BalasHapus

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas