Kubalik kanan badanku
Lalu kembali ke barisan
Sepi
Getir
Tidak seperti dulu
Ku lihat barisan ini semakin coak
Coak karena ego
Ego yang membuat shaf ini menjadi sedikit compang-camping
Ku rasa barisan ini tidak sehangat dulu
Banyak bongkahan dingin yang coba ditebar secara masiv
Luka yang dulu tak tampak
Kini bak bahan makanan yang bisa dicomot, dikunyah, bahkan dikomersilkan siapapun
Kembali kubalik badan
Menatap kembali ke depan
Ahhh... perjalanan ini masih panjang
Mataharipun masih terik membakar otak
Bisakah hal ini terlunakkan ???
Jika tangan-tangan kita saja sudah mulai mengerdil dan melemah
Akankah bisa terbentuk border yang tegap ???
Berjama'ah lebih baik daripada sendiri, bukan ???
GULAna --> manis
BalasHapusgulana enteu aya kang... sampun telas... aya kopi, mau ???
BalasHapus*bahasanya campur adux ;D