Ku berdiri menghadang angin
Hanya dengan bermodalkan ingin
Tapi apalah jadi bila yang kudapat hanyalah masuk angin
Kulempar pandangku jauh
Kulihat ornamen hidup tanpa setitikpun sepuh
Rapuh, melusuh, melepuh, akibat sedikit yang terbasuh
Dan kaki ini pun tetap berdiri
Dengan tidak berakomodasi, yang tentu saja bukan karena dikebiri
Karena ku hanya sedang tunggui
Sejumput senja yang kan membawaku kembali ke hadirat Illahi Rabbi
Salam cinta dan sayangpun tertitipkan
Untuk jiwa-jiwa yang sempat kutitipkan angan
Sekarang tinggal kutitipkan kalian kepada Maha Rahmaan
Tempat sejatinya labuhan segala angan
: Selepas ku melesat ke pusaran nisan
sumber gambar: menulis-senja.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas