Terdiam...
hanya bisa menatap kerumunan teknologi
yang tiada lelahnya saling berjubal dan dorong-dorongan
tatapan nanar yang baru bisa tercipta...
kala tak tahu lagi saat dengan pongahnya teknologi berhasil mengKO teman2 manusiaku
Merintih dalam diam...
kala sentuhan menjadi hambar terasa
dekapan yang merekah semakin tak terkuncupkan
skrup unhologram pun perlahan mulai terlepas karena dihempas raksasa tekno
Kala presensi fisik kelar hanya dengan sapuan pandangan 3G
dingin... pahit...
Bertasbih dalam kebisingan...
saat dunia… maxi tekno minim touch
saat dunia dikerubuti robot-robot dalam bentuk sachet aneka rupa dan rasa
saat wilayah elak natural tubuh terkompres secara bombastis
rasanya tiada sejengkal waktu yang terselamatkan dari intaian intel
entah apa jadinya bila jiwa manusiapun terkeringkan tasbih
Berdiri tegak, sedekap, ruku', dan sujud...
hanya sekedar dijadikan pitstop memodifikasi lelah
tidak ada high energy, high goal, high wishes, high impact
semua menguap tersaput kilat kerupawanan tekno
Gila...
kala dunia sudah berbajukan kemewahan tekno
dan menjadikan touch dan love sebagai pakaian dalam
yang harus ditutupi sedemikian rapat layaknya aurat dan aib
apa karena tekno lebih bisa menjanjikan dan memprofitkan ?
Tidak...
kejam...
kasihan otak, jiwa, dan raga bila harus dikudeta dan dibai'at konsep semacam itu
melongsorkan holy spirit...
Menghela napas...
Menelan ludah kepahitan...
Nelangsa dengan berbagai keadaan
di sudut ruang dengan badan berbalut air suci
coba tinggalkan dunia tuk melanglangkan jiwa renta
dan setelahnya coba menyemprot hati dengan keharuman "high iman, high tech, high touch, dan high love"
kutangkupkan tangan ke wajah
Amin...
*saat dunia sudah ditelikung raksasa bernama tekno
That's Change..
BalasHapus^_^
BalasHapus