.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Jumat, 27 Juni 2008

Menadah Cecer Air Mata

Perbendaharaan kataku mulai menyurut, berganti dengan gumpalan air mata yang mendesak hebat untuk keluar. Berita itu membuatku kehilangan selera untuk ceria. Deretan kisah yang telah kita lewati bersama telah mengukuhkan kita sebagai sahabat. Persahabatan yang telah terangkai sejak kita duduk di bangku SMP. Semua kegilaan, keceriaan, dan kehebohan berhasil kita ciptakan. Dan memang itulah karakter kuat yang menempel padamu.

Walaupun kita tidak selalu bersama, tapi keeratan diantara kita tak terenggangkan. Setelah sekian lama tidak berinteraksi secara intens, kau kabarkan padaku bila kau menderita lupus. Sebuah penyakit yang menyerang kekebalan tubuh. Shock, pertama kali ku mendengarnya. Bolak/i rumah sakit sudah bukan suatu hal yang aneh lagi, karena kelelahan fisik dan psikis dapat membangkitkan lupusmu yang sedang dalam keadaan dorman.

Saat kumenjenguknya, kutemukan badan yang sudah minim keceriaan walaupun masih bisa tersenyum saat kubercandai. Beberapa saat sebelum kucoret kata-kata ini disini, ada SMS yang masuk ke hapeku, yang isinya tentang jawaban dari SMSku sebelumnya. Innalillah... kata ini yang sanggup terucap saat ku membaca SMS ini. Keadaanmu drop dengan tensi 70/50 ditambah sekarang selang makan juga sudah menempel ditubuhmu.

Perih berhasil meraja di jiwa... Ya ALLAH... bila saja kubisa mengurangi ataupun mengganti rasa sakit yang sedang dirasakannya saat ini, pastinya akan dan sudah coba kulakukan.

"Ul, gue tau apa yang tengah loe rasain saat ini, tapi apa yang gue bisa lakukan. Gue cuma bisa berdoa untuk kesembuhan dan coba membuat loe tersenyum dengan bercandaan-bercandaan gue. Usah kau lara sendiri ya Ul, masih banyak yang sayang sama loe kok... selebihnya gak usah loe pikirin lagi... masih inget kan loe ama motto hidup gue ? ya... "nikmati dan bawa asyik aja"

Sabar ya Ul... mudah-mudahan dengan bersabarnya dirimu dalam menghadapi penyakit ini, dapat meningkatkan derajat dirimu di mata ALLAH. Usah kau lara sendiri Ul... bahu gue masih bisa loe pake buat menyandarkan kepenatan loe, tangan gue siap menadah ceceran air mata loe dan gue siap jadi tempat sampah loe...

dan ini lirik lagu yang suka gue nyanyiin buat loe

"hadapi dengan senyuman
semua yang terjadi biar terjadi
hadapi dengan tenang jiwa
karena semua akan baik-baik saja"... [Dhani Ahmad]


ALLAH masih sayang sama loe, ini cuma sekedar ujian pemanis langkah kehidupan. Dan tujuan ALLAH memberikan ujian kepada hamba-hambaNya adalah untuk :
  1. mengetahui siapa yang paling baik dari hamba-hambaNya
  2. mengetahui siapa yang paling benar amalannya
  3. menguji dan menyaring hati hamba-hambaNya
  4. mengetahui kebenaran iman hamba-hambaNya
  5. mengetahui sikap kita ketika sedang diuji
"jangan katakan dirimu beriman, bila belum merasa diuji"

5 komentar:

  1. :'(
    Semoga mba Ul tegar, sabar, Allah gugurkan dosa2 beliau, dan diangkat derajat ketaqwaan nya..
    Senang ya mba, Allah masih sayang pada beliau diberi ujian sekualitas itu. Smg lulus dgn nilai terbaik.. Kehidupan ini hanya rangkaian ujian dariNYA. Semoga hati2 kita slalu mengingatNya..

    Teiring doa untk mba Ul, syafakillah.

    BalasHapus
  2. Semoga sahabatnya cepat sembuh ya,mbak. Berat pasti rasanya melihat orang yang kita sayang terbaring tanpa daya...
    Semoga sahabat mbak, dan semua orang yang menyayangi beliau diberi kesabaran dan keikhlasan..
    Amiin...

    BalasHapus
  3. @adekku & mba anni

    Makasih bgt ya buat do'anya... iya, sedih bgt apalagi hrs berusaha membuatnya nyengir... hati ini makin sedih

    sekali lagi makasih bwt semuanya...

    BalasHapus
  4. "hadapi dengan senyuman
    semua yang terjadi biar terjadi
    hadapi dengan tenang jiwa
    karena semua akan baik-baik saja"... [Dhani Ahmad]

    JANGAN JADIKAn NI ORANg CONTOH...lagunya sih maknanya bagus tapi kelakuannya sebagai seorang pribadi kan gak....heheheh...(korban gosip mbak, MAKLUM...)

    BalasHapus
  5. iya kayaknya... ambil yg baiknya dan musnahkan yang ancurnya...
    serbuuuuuuuuuu

    BalasHapus

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas