Soliter [Jangan Sendiri Mba...]

"Pertemuan kita di suatu hari
menitikkan ukhuwah yg sejati
bersyukurku ke hadirat illahi di atas jalinan yang suci
namun kini perpisahan yang terjadi dugaan yang menimpa diri
bersabarlah di atas suratan ku tetap pergi jua"... [brother]

Mba... taukah engkau apa yang kurasakan tadi siang ??
Saat kau muntahkan segala rasamu padaku

Mba... taukah engkau apa yang terasa di hati ini ??
Saat kau banjur aku dengan segala ceritamu

Mba... taukah engkau bahwa ada rasa ngilu yang menyelip di jiwa ini ??
Saat kau tuangkan kepedihanmu padaku

Mba... sungguh aku tau apa yang kau rasa
dan akupun sangat paham sampai kau menyimpulkan rasa seperti itu
mungkin bila aku berada diposisimu ku akan berkesimpulan yang tidak jauh beda

Tapi mba...
Mengapa seperti itu akhirnya ???
Tidak adakah lagi rangkaian kata yang manis untuk mengakhiri itu semua
Tidak adakah lagi warna merah jambu di sudut hatimu
Tidak adakah lagi ruang untuk bersemayamnya warna biru di palung hatimu

Mba...
Bila saja tadi rundown alami kita masih bisa merenggangkan durasinya
Pasti kukan berbicara banyak... lebih dari yang tadi
Pasti kukan coba robek habis-habisan rasa akhir yang tersimpulkan olehmu

Mba...
Aku berkata seperti itu bukannya bermaksud menggurui
Bukannya bermaksud sok tau...
Bukan pula ku tidak menaruh hormat padamu

Mba...
Ku sadar... aku hanya seorang bocah kemarin sore
Yang berdiripun kadang masih perlu disangga
Berjalanpun masih perlu dituntun
Tapi mba... sungguh semua kulakukan lebih karena sayangku padamu
Ingin rasanya segera kuputar balik kendaraan rasamu
Dan selanjutnya izinkanlah aku teriakkan suara hatiku

Mba... 
Aku tak mau kau menjadi soliter
Aku tak mau kau menjadi manusia pengingat sejarah
Aku tak mau rasamu terpasung di masa lalu
Aku ingin kau segera menjadi pelaku sejarah pelangi
Sejarah yang diawali dengan jabat tangan akad

Mba...
Sungguh aku ingin segera menyaksikannya
Aku ingin melihat dirimu berbalut busana indah bermelati
Aku ingin senyummu merekah kala menatap yang terbaik dariNya
Jujur... aku sangat merindukan menyaksikan itu semua darimu

Mba...
Aku tak ingin kau soliter
Aku tidak rela kau soliter
Kau terlalu baik untuk mensoliterisasi diri
Karena bukankah pahala berjamaah lebih baik daripada sendiri ???
Cahaya itu masih ada mba...
Tinggal mau atau tidaknya saja kau menggapainya

Bergegaslah mba...
Cahaya itu sedang menanti uluran tanganmu...
Tersenyumlah... 
Karena kuingin segera mendengar kau lantunkan lirik lagu ini dengan ceria
dan penuh dengan kedalaman rasa...

"Selama ini kumencari-cari
Teman yang sejati buat menemani perjuangan suci
Bersyukur kini padaMu illahi
Teman yang dicari selama ini telah kutemui..."

 

*Untuk mbaku sayang [buat mbak2 yang lain juga deh ] :

bukalah pintu kesoliteranmu, niscaya ALLAH akan segera memberikan cahaya pilihanNYa. "ALLAH sesuai dengan prasangka hambanya" mba...