.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Selasa, 17 Juni 2008

Guru Kehidupan*

Ada murid dapat belajar hanya dari guru yang ber-SK, disuapi ilmu dan didikte habis-habisan. Ada yang cukup belajar dari katak yang melompat atau angin yang berhembus pelan lalu berubah menjadi badai yang memporak-porandakan kota dan desa. Ada yang belajar dari apel yang jatuh di samping bulan yang menggantung di langit tanpa tangkai itu. Ada guru yang banyak kata tanpa berbuat. Ada yang lebih pandai berbuat daripada berkata. Ada yang memadukan kata dan perbuatan. Yang istimewa diantara mereka, bila "melihatnya engkau langsung ingat ALLAH, ucapannya akan menambah amalmu dan amalnya membuatmu semakin cinta akhirat (khiyarukum man dzakkarakum billahi ru'yatuh wa zada fi'amalikum mantiquh wa ragghabakum fil akhirati 'amaluh)"

Yang tak dapat belajar dari guru alam dan dinamika lingkungannya, sangat tak berpotensi belajar dari guru manusia. Yang tak dapat mengambil ibrah dari pelajaran orang lain, harus mengambilnya dari pengalaman sendiri, dan untuk itu ia harus membayar mahal. Bani Israil bergurukan Nabi Musa AS, salah satu Ulul Azmi para rasul dengan azam berdosis tinggi. Bahkan leluhur mereka nabi-nabi yang dikirim silih berganti. Apa yang kurang ? Ibarat meniup tungku, bila masih ada api di bara, kayu bakar itu akan menyala, tetapi apa yang kau hasilkan dari tumpukan abu dapur tanpa setitik api, selain kotoran yang memenuhi wajahmu.

 

Saya serahkan secara penuh pembungkusan hikmah dari cuplikan tulisan Ustad Rahmat Abdullah (almarhum) ini [biar nendangnya lebih personalisasi aja]

 

Sumber : Abdullah, Rahmat. Pilar-Pilar Asasi : Bersama Al Haq dan Ahlul Haq. Jakarta : Tarbawi Press, 2005.

4 komentar:

  1. Bisakah saya mengambil hikmah dari segala hal ?
    Bisakah saya menjadi guru yang baik, yang mampu belajar dan membelajarkan ?
    Bisakah saya menyampaikan ilmu tanpa berpesan, tapi lebih melalui kesan ???

    Bismillah... semoga ALLAH meridhoi segala citaku...

    BalasHapus
  2. InsyaAllah bisa.. *doa ku untkmu mba..*

    BalasHapus
  3. makasih ya dek buat segala do'anya...

    BalasHapus
  4. tentu bisa mba,,
    seorang guru bukan hanya ngajar aja,
    tapi juga bisa menyampaikan ruh positif yang membuat si murid tertarik.

    amin, moga ALLAH meridhoi,, :)

    BalasHapus

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas