Subhanallah... tiada sebesar dzarrahpun yang telah DIA ciptakan itu sia-sia...
Dalam menemani aktivitas begadang, saya terbiasa untuk menyalakan televisi [walaupun tidak ditonton, tapi minimal suaranya menemani]. Nah, saat begadang pada malam kesekian [lupa tepatnya], saya iseng untuk menggeser-geser channel televisi sampai akhirnya saya mendaratkan pada salah satu stasiun televisi yang tidak perlu disebutkan TVOnenya [atau ANTV, sudah lupa soalnya]. Mengapa saya melakukan pengereman disana, karena stasiun TV tersebut sedang menayangkan tentang dunia fauna. Koala, khususnya.
Sebelum melihat tayangan ini hanya sedikit yang saya tahu tentang KOALA. Yups, hanya sekedar asal dan makanannya. Tapi setelah melihat tayangan tersebut, subhanallah... allahu akbar... begitu MAHA hebat dan sempurnanya ALLAH menciptakan dan menyiapkan segala fasilitas untuk kelangsungan hidup makhluk-makhlukNYA selama di dunia fana dan yang mulai fanas karena efek rumah kaca ini. Global warming bo'...
Perkenalkan Nama Saya Koala
Koala Mempunyai nama keren Phascolarctos cinereus. Adalah salah satu binatang berkantung (marsupial) khas dari Australia dan merupakan wakil satu-satunya dari keluarga Phascolarctidae.
Koala dapat ditemukan di sepanjang pesisir timur Australia mulai dari Adelaide sampai ke Semenanjung Cape York, dan sampai jauh ke pedalaman. Karena disana ada curah hujan yang cukup untuk mendukung hutan yang cocok bagi koala.
Beratnya bervariasi dari 14 kg untuk jantan selatan yang besar, sampai 5 kg untuk betina utara yang kecil. Mereka biasanya diam, tetapi koala jantan memiliki teriakan penarik yang kuat yang dapat didengar hampir satu kilometer pada musim kawin.
Koala memiliki tingkat metabolisme yang rendah untuk seekor mamalia dan istirahat tanpa bergerak sekitar 20 jam sehari, dari kebanyakan waktu tersebut digunakan untuk tidur.
Eucalyptus
Adalah sumber kehidupan bagi Koala. Koala sedikit minum, karena kebutuhannya akan asupan air sudah terpenuhi oleh daun eucalyptus yang sudah mengandung banyak air. Hal tersebutlah yang membuat Koala seperti tidak pernah beringsut dari atas pohon.
Selain mengandung air, daun eucalyptus juga mengandung protein dalam jumlah rendah, senyawa fenol, dan terpena. Dua komponen terakhir ini mengandung racun. Pada umumnya Koala makan daun eucalyptus 500 gram perhari. Mereka makan tidak tergantung waktu, tetapi biasanya pada malam hari.
Sebelumnya sudah disinggung bahwa daun eucalyptus mengandung senyawa fenol dan terpena yang beracun, terus mereka memakannya sekitar 500 gram perhari. Yang menjadi pertanyaan sekarang, kok para Koala tersebut tidak ada yang mati akibat keracunan eucalyptus ya ???
Mereka tidak mengalami keracunan karena ada hukum alam yang sudah mengantisipasinya secara alamiah. Hukum alam tersebut adalah bayi-bayi koala menjadikan feses atau kotoran ibunya sebagai makanan. Jorki banget gak sih... Abis mau bagaimana lagi, karena dari feses itulah sang bayi mendapatkan antibodi yang akan berguna banget setelah mereka dewasa nanti. Yah... tentunya biar setelah memakan daun eucalyptus tersebut, mereka sudah tidak akan mengalami keracunan.
Hmmm... ternyata masih banyak rahasia alam yang belum tersingkap dan tentunya masih banyak rahasia alam di luar sana yang membuat kita menjadi lebih dekat kepadaNYA. Dengan catatan bila kita mau berfikir....
[dari berbagai sumber]
Lucu, he he he. Koala itu galak gak mbak?
BalasHapusbisa digendog kaya kucing gitu?
wah... kurang tahu juga tuh saya mas... saya belum kenalan secara mendalam dengan dia...
BalasHapusSelagi kita punya tangan, kayaknya tuh koala bisa digendong deh. Walaupun setelahnya tangan atau muka kita baret2 karena kena kukunya ;D
Alam memang profesor paling pinter dan arif yah mbak....
BalasHapusckckck.... bahasanya tingkat tinggi euy... ampe geleng2 nih kelingking saya .... hahahaha
BalasHapus