Kampus Pindah ke Rumah

Apa jadinya ????

Seru, heboh, empet-empetan, panas, dan pastinya rumah berasa sedang diduduki massa or dikudeta... Walaupun demikian tetap asyik kok... Hehehe

Yah, gimana kondisi di atas tidak tercipta, kalo sekitar 40 orang masuk secara serempak ke dalam rumah yang nyaris imut-imut. Pada gak teriak-teriak minta disiram air karena kepanasan dan gak ada yang semaput aja dah syukur banget (emangnye nonton konser ;D). Mungkin juga karena dah disumpel sama pisang bakar keju coklat, snack, dan air mineral kali ye... Hehehe

Kejadian di atas gak bisa saya hindari dan memang kudu dijalani. Sebenarnya dilematis juga awalnya. Namun setelah dipertimbangkan dan memohon pendapat teman-teman sekelas melalui jasa PJ (pada malam harinya), akhirnya kejadian juga kampus pindah ke rumah.

Hajatan ini berlangsung karena kondisi kesehatan saya yang belum bisa diajak kompromi, namun di sisi lain masih banyak agenda perkuliahan yang menunggu untuk diselesaikan. Jadinya dengan ditingkahi kepala yang masih belum genap, badan yang masih lemes, mata yang masih ciler, nih mulut dah kudu berkoar-koar. Yups, koar-koar untuk meluruskan dan menggenapkan konsep yang sedang berkembang dalam diskusi saat itu.

Oiya, perkuliahan yang mirip arisan ini (hehe) dimulai sekitar pukul 13.30 dan berakhir sekitar pukul 16.30. Dan ini salah satu kalimat di antara banyak kalimat lain yang masih saya ingat :

"bu, besok kuliahnya di rumah ibu lagi aja ya..." -- "wuuuenake..." jawab saya... ;b


Banyak cerita dan pembelajaran yang bisa saya kumpulkan saat itu. Ternyata kalau dah niat, halangan besar sekalipun bisa jadi kecil dan ketidaknyamanan pun tidak mustahil bisa berubah ke sebaliknya. Intinya teteup : "NIKMATI DAN BAWA ASYIK AJA" ;D


> teman-teman maaf ya, kalau saya baru bisa memuliakan kalian secara minimal dan maaf juga bila saya masih mengintermezzonya dengan penyelesaian kewajiban saya yang lain.

Sori mori stroberi deh ye pokoknye... i love all of you dah :)