SMS darimu tetap tertanam di sini Mas...

Saya adalah salah seorang yang menganut paham sayangisme dalam hal buang-membuang sms. Mengapa demikian ? karena saya merasa bila satu sms saja tercerabut dari komunitasnya, maka akan menimbulkan missing link dalam cerita kehidupan saya. Namun, ternyata realitas menundukkan saya. Memori hape saya tidak mau mengalami obesitas. Akhirnya sudah diduga, bahwa saya harus, kudu, bin mesti melakukan penebangan pada sms-sms saya. Walaupun tetap dengan menggunakan hukum tebang pilih.

Sms yang saya kutip berikut adalah sms yang selalu membuat hati saya berdesir dan mata saya agak memanas. Entah energi apa yang bersemayam pada sms ini, sehingga sms ini bagai bisa mengup date dirinya sendiri. Karena kapanpun membacanya, saya merasa baru menerimanya beberapa menit yang lalu.


"Mas, doain aku untuk bisa selalu sabar dan kuat dalam menjalani ini semua ya..." (dikirim: 25052008 pada 23:10:32)


Dijawab dengan:

"Iya dek dan jangan lupa untuk selalu mengoptimalkan segala kemampuanmu untuk kebesaran agama ini serta jangan lupa untuk selalu beribadah dan berdoa untuk kesembuhanmu" (dikirim: 25052008 pada 23:08:38)

Sebenarnya banyak sms dari mamas yang membuat saya hujan, tapi biarlah cukup sms ini saja yang saya daulat menjadi duta hati...

Jazakallah mas... mungkin ini semua jauh dari yang kau perkirakan, tapi tetap saja hal itu tidak merubah posisi sms-sms darimu. Ya, sms-sms ini tetap tertanam di sini. Entah sampai kapan...


> mas uguck, tak sabar kumenanti sms darimu :)