Bumi sudah memberi kertas, kenapa tidak kita tulisi? Sebagaimana bumi menganak sungai, tak ada salahnya kita susuri
JENDELA ini hanya sedepa. Tapi darinya, kerap kureka-rekam rupa dunia. Meski aku tahu, dadaku tak pernah cukup menyimpan semua.
Sudahlah, biar rindu kita sekap saja dengan diam. Lalu dalam hening, jarak kita kerat perlahan-lahan.
Mengapa juga masih risaukan hati, jika sehelai puisi masih sanggup menahan hela nafasmu hingga ke ujung pagi?
Kerap, kau kurindukan tanpa alasan. Ah, kau pun mungkin tak tahu, betapa sulit menemukan alasan untuk tak merindukanmu.
Aku percaya. Tak mungkin Tuhan membawaku ke sini, lalu kau ke sana, hanya untuk sekadar Dia tinggalkan
Sebelum kerinduan kita saling berbagi cerita, biarkan kesepian kita saling berbagi derita.
By. Agnasky *cuma judulnya doangan yang saya buat*
sumber gambar: myladiemaya.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas