.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Sabtu, 29 Maret 2008

Duka Akademisi

Tasku hanya satu…
Sudah lusuh pula di makan waktu, tapi biarlah yang penting dia masih setia membantuku untuk menggembol repihan catatanku, pulpen semata wayangku, dan flashdisk 128ku

Pakaianku… tinggal yang aku kenakan…
Karena sabun cuci, telah kalah bertarung dengan makalah dalam memperebutkan uang…. Huah….

Sepatuku cuma sepasang… 
dan sekarang sudah mirip sendal kayaknya, sebab sering kuinjak saat memaratoni bis yang gak ada setia-setianya menanti tubuhku

Duit tinggal 10 ribu…
dipake buat ongkos pergi pulang tinggal 5 ribu, dipake buat fotokopi makalah tinggal seribu, trus buat ngisi perut mana ??? bukannya gak ada logistik, logika gak bakal jalan ??? Biarlah, nahan-nahan lapar sedikit yang penting hari ini bakal nambah ilmu baru, ya itung-itung sekalian buat memperbanyak jalinan neuron gitu…  Semuanya berhasil dibungkus dengan tekadku : “ biar rumahku jauh, tapi niatku dekat dong…” Jadi, walau pak sopir, kernet, bis, dan penumpang lain menghadang, hayuk ajalah…. Walau kudu kejempet di bis sampe akhir…

 Ah… akhirnya… nyampe juga di kampus…
Dandanan yang rapi jali luruh sudah oleh peluh, tapi tetap kupastikan langkahku tak terpengaruh…

Hei…. Ketemu teman, kawan, sahabat, komunitas… indahnya…
Merendengi  semangatku dalam menghantarkan otak dan inderaku yang lain ke kelas ini

Ngobrol sana-sini, ketawa-ketiwi, cekakak-cekikik….
Aktivitas-aktivitas ini akhirnya yang menjadi prolog, mukadimah, atau pendahuluan sebelum aku memasuki bahasan sesungguhnya dalam kelas…..

Sedikit sepi… 5 menit… 10 menit… setengah jam…. Ah, tak ada sosok yang juga berdiri di muka kelas… coba pantengin dikit lagi… 40 menit….50 menit… 1 jam…. Sudah…. Cukup….penantian gak berujung…  gak jelas….

Gembira…. Iya juga sih…. Sedih…. Emang bener…. Marah…. Bener banget….
Kucuma bisa diam dalam hempasan nafas, ditambah dengan otak yang mulai berkeriut menunjukkan kekecewaannya…..

Kucuma bisa bilang… maaf otakku … hari ini kau terkosongkan lagi di kelas ini… tapi ku janji akan ku bawa kau shopping ke perpust terindah…. Hehehe…. Mungkin selorohan kecil ini yang kucoba uraikan, biar otakku tak semakin berkeriut….

Tapi, hati dan jiwaku tak bisa berseloroh… mungkin satir akhirnya yang keluar…  kala kuingat bahwa tiap satu semester ada saja kambing yang kehilangan kepalanya untuk mensponsoriku kuliah…. Maafkan aku Mbing…

Apa yang harus kusampaikan ke ayah, bunda, dan korps kambing, jika ku mudik nanti…. Kalau hampir tiap harinya yang kutemui hanya ruang dengan sepi  sosok dan sunyi teknologi…

Haruskah pengorbanan mereka tergadaikan sia-sia ????

Tasku, pakaikanku, bajuku, dan uangku…  janganlah kalian bersedih dan berduka untuk diriku… karena aku mulai terbiasa dengan semua ini….. hhaaahhhh…..

5 komentar:

  1. ga da yang sia-sia jika kita melewati hari-hari dengan pengorbanan dan tekad yang tulus...
    karena ada yang Maha Mengetahui apa yang kita lakukan dan senantiasa di balas di kemudian hari...

    BalasHapus
  2. siipps.... Uya... bijaksana sekali dirimu... jadi terharu...

    Ya... ga ada hal yang sia-sia, cuma kita ("loe aja kali gue nggak ... ;D) aja yang sering menyia-nyiakan suatu hal...

    BalasHapus
  3. betul!!!

    mulai sekarang jangan menyia-nyiakan sesuatu!
    kesempatan ga datang dua kali... (lho, qoq..))) huohohohohoho

    BalasHapus
  4. betul!!!

    mulai sekarang jangan menyia-nyiakan sesuatu!
    kesempatan ga datang dua kali... (lho, qoq..))) huohohohohoho

    BalasHapus
  5. he'eh... tapi klo yang datang dana umum gimana ???
    Kira-kira perlu disia-siain apa nggak ya ??? (kira-kira aja gitu...)

    Emang monopoli.... hihihihi

    BalasHapus

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas