SEKSI... kenapa nggak ???

Apa yang pertama kali terlintas ataupun terbersit di kepala saat mendengar kata seksi ? Kalau boleh nebak sekaligus nuduh, pasti yang kepikiran tidak jauh dari vulgarisme, pornografi, pornoaksi, dan kata-kata berkonotasi negatif lainnya.

Pikiran-pikiran kayak gini nih yang ingin saya coba modif dengan cara memberikan sentuhan baru. Ceritanya sih biar paradigma atau label dari kata seksi itu tidak monoview alias satu arah saja. Nah, sebelum sampai ke puncak pemaparannya, saya akan memulainya dengan terlebih dahulu menceritakan proses hingga terbidaninya mnemonik tersebut.

"Yang perlu teman-teman catat... saya suka bercanda tapi bukan berarti saya bisa serius"... hehehe. Ini salah satu kalimat yang pernah saya munculkan saat orientasi perkuliahan atau saya suka iseng berujar kayak gini ke teman "ih, kayak dosen banget sih loe [lha... padahal teman saya itu emang dosen]"

Dengan seiprit kalimat di atas, mungkin bisa menggambarkan sedikit karakteristik saya. Ya, saya itu orang yang tidak betah dengan "kekakuan" suasana, suka iseng, seneng berjanda eh.. bercanda maksudnya, seneng cekikikan, seneng cengingisan, gak boleh lihat ada umpan lambung sedikit [bawaannya mau nyemash aja... itu juga kalo lagi mood sih), dan senang bermain-main "di atas kotak". Pokoknya segala hal yang ada kaitannya dan bisa bikin bibir tertarik lebar ke samping deh (red. minimal senyum maksimal ketawa).

Singkat cerita, tanpa diduga dan dinyana akhirnya nasib membawa saya untuk masuk ke dunia yang serius dan cenderung monoton tingkat tinggi. Mengapa saya berpendapat demikian, karena tiap harinya selalu saja ada konsep yang membuat kebebasan imajinasi terpasung. Kreativitas terlampaui. Pokoknya semua hal terselesaikan hanya dalam tataran mutlak dan banyak sekali pemberontakan pikiran yang keluar saat itu. Tapi, karena dorongan dan tendangan dari semua pihak akhirnya dijalani juga deh prosesnya.

Wajar sebenarnya kepikiran kayak gitu. Bayangin saja, saya yang mengidap penyakit kegilaan kronis harus nyemplung di dunia yang menginginkan sebaliknya. Harus jaim, serius, dan berpenampilan layaknya profesi tersebut. Capek banget awalnya, saat diminta harus merubah karakter diri (secara frontal ataupun semu) sesuai dengan pakem yang sudah terplot. Saat itu, saya menganggap ini tidak lebih bagai pembunuhan karakter diri habis-habisan dan tempat pembantaian sesungguhnya. Kala itu, sampai teman-teman yang dekat saya merasakan perubahan itu. Saya sendiripun merasakan, kayaknya ini bukan gue deh... dan gue dah gak kenal sosok gue (saat itu). Gak nyaman dan gak banget deh...

Tapi... ternyata memang yang original lebih bisa bertahan daripada yang bajakan... Karakter semu itu akhirnya terkikis sedikit demi sedikit sampai tertumpu pada satu formula "gue bisa "berhasil" dengan cara gue". Hal pertama yang menandai perubahan (bila tidak mau disebut sebagai pemberontakan) itu adalah saya langsung pakai tas gemblok atau backpack buat beraktivitas ke kampus, dan sudah diduga saya langsung dihujani banyak "kata-kata mutiara" karenanya. Setelah itu (mudah-mudahan seterusnya), saya bagai menemukan karakter diri yang sempat hilang terkudeta pakem.

Hhhahhh... lega rasanya... sekarang yang ada tinggal gila-gilaan dan enjoy aja dalam menjalani semua aktivitas. Sekarang dimana letak SEKSInya berada dong ???

SEKSI selalu berada disetiap jengkal langkahan kaki saya dalam menjalankan dan menggulirkan setiap aktivitas. Sampai detik inipun, masih saya terapkan dan coba terus kembangkan, karena saya masih menganggap hal tersebut relevan untuk diimplementasikan. Ya... karena SEKSI adalah "SErius Kudu Santai Iye" (kepengen banget nih matenin nih mnemonik... hehehe).

Saya mengganggapnya relevan untuk diimplementasi dan realisasikan adalah karena ada zona-zona tertentu yang tidak bisa diselesaikan secara serius, dan sebaliknya ada area-area tertentu yang tidak bisa dibubarkan hanya dengan kesantaian. Nah, berkiblat dari sini akhirnya saya coba mensinergikan power yang ada dikeduanya. Power Serius dan Power Santai. Hasilnya lumayan yummy... gimana asyiknya mutar otak dan nyari celah buat menyelusupkan keseriusan diantara kesantaian dan menyelundupkan kesantaian diantara bongkahan keseriusan. Bila berhasil... indah banget terasa... kayak dapat power supply baru...

Kalau sudah gitu... SEKSI, kenapa nggak ???  Bagaimana menurut kamu ???