.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Kamis, 31 Desember 2015

Varel bukan hanya milik fitri

Varel.... apa yang terlintas di pikiranmu saat mendengar kata tsb? Cinta fitrikah atau malah teuku wisnunya? Hehe.... tapi, misalpun itu yang terpikirkan, bukan berarti itu yang bakal kita obrolin loh ya 😊

Varel itu kata yg biasa sy pakai untuk menyederhanakan penyebutan validitas dan reliabilitas. Kata2 ini sering tersebut saat kita ngomongin instrumen. Yah, instrumen yg baik minimal mesti punya kedua hal ini. Trs, apa ya jadinya saat kata2 tsb ditautkan dlm kehidupan kita?

Saat bicara reliabilitas, kita pasti memperbincangkan hasil yg cenderung sama dan juga bicara tentang perbandingan. Sama hasil dan memiliki pembanding, iya itu kuncinya. Sama hasil saat dibandingkan antar waktu. Sama hasil saat dibandingkan dgn bentuk lain yg sejenis. Sama hasil saat dibandingkan antara tampakan utuh dgn bagian2 pembentuknya. Stabil, ekuivalen, dan konsisten.... bgitulah reliabilitas.

---------
Manusia adalah makhluk labil. Pagi kita ceria, malam bisa saja menangis. Sekarang rajin, besok malas. Pagi keimanan kita meningkat, sore mungkin saja dah minggat. Itulah makanya diajarkan lbh baik sdkt, tp dilakukan trs menerus drpd mengerjakan hal bsr stlh itu tak mengerjakannya lagi.

Pagi tempe, sore kedelai. Nah istilah ini yg biasa dipakai kala perkataan, sikap, atau perilaku kita sering berubah2 dlm satu hitungan waktu. Kayak gini yg disebut  gak stabil :D

"Lu tu yee.... klo sama atasan aja lu baik banget, tapi coba ama bawahan lu, ampun daaah. Klo berbuat baik tuh jgn milih2. Berbuat baik mah ama siapa aja". Mgkn perkataan td bs jd cara mdh bwt ngegambarin ttg ekuivalensi. Mestinya hal yg sama, akan menghasilkan hal yg tdk jauh beda.

Klo konsisten, ini hal yg sering kita sebut sepertinya. Kita dpt dgn mdh menilai org tsb gak konsisten kala yg diomongin dgn yg dilakukan berbeda.

Intinya, kita sbg org bs dikatakan reliabel kala diberikan hal yg sama, di kondisi yg tdk beda, akan menghasilkan hal yg mirip2 jg. Tp, reliabel blm tentu valid. Bila reliabilitas tinggi, tp bkn pd hal yg bnr. Itu jg sbuah kesalahan.

Bicara validitas adalah bicara kebenaran bkn bicara kesalahan. Krn bicara kesalahan adlh saat kita bicara reliabilitas. Konsisten untuk tidak konsisten, itu contoh hal yg tak valid, gak bener.

Jd intinya sih cuma mau ngomong, smg dipergantian waktu ini yang sudah baik tetap dilanjutkan dan tingkatkan. Yg buruk2 dimusnahkan, plg nggak diminimalisir. Semoga kita semua menjadi manusia yg tdk hanya memiliki reliabilitas yg tinggi, tp jg pny validitas yg baik. Dengan ini, semoga Sang Maha Cinta selalu mencintai kita sampai kapan pun. Gak kayak fitri, yg cuma cinta sama varel sampai sesi 7 doang..... hehehe

Love,

lussysf

*mhn ingatkan saya jika sdh ada kebaikan yg drop dr diri, biar reliabilitasnya jd tinggi gituuhhh :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas