.post-thumbnail{float:left;margin-right:20px}

Rabu, 10 Februari 2016

Jam adalah kita?

Selain tas gemblok dan sendal jepit, jam tangan merupakan salah satu barang kegemaran saya. Bila ditilik ke waktu lampau, ternyata dari jaman putih-merah saya sudah menggunakan barang-barang tersebut. Pokoknya tuh barang gue banget deh :D

Namun saat ini yang ingin saya obrolin adalah yang tersebut terakhir, jam tangan. Sengaja diobrolin karena menurut saya ada filosofis menarik yang menancap di ini barang. Dan saking nancapnya, saya jadi merasa ada yang kurang bila nih barang belum bertengger di tangan bila saat ingin bepergian. Bahkan, terkadang sampai tidur pun ia masih setia memeluk tangan saya :D

Seperti orang kebanyakan, pertama kali saya menggunakannya di pergelangan sebelah kiri. Namun, semenjak awal-awal kuliah saya ubah posisinya jadi di sebelah kanan. Alasannya simpel, agar warna kulit yang terpapar matahari sama dengan  yang tertutup jam. Bahasa simpelnya adalah untuk menghilangkan nyeplak akibat jam tangan. Dulu saya memang senang pakai jam tangan secara junkies gitu alias ngetat dengan tangan :D Yah berhubung dulu model jam tangannya yang perempuan sekali hehehe. Kok sekarang beda? Ya sekarang saya lebih nyaman dan gue banget bila pakai jam di tangan kanan dengan diameter besar. Selain itu, dulu itu masih selera orang lain karena jam masih dikasih, belum mampu beli. Nah sekarang, misalnya pun dibeliin, tapi yang ngasih dah tau selera saya hehhe

Oiya filosofisnya gini menurut saya. Jam identik dengan waktu. Waktu identik dengan sejarah. Sejarah identik dengan perjalanan hidup. Jadi sesungguhnya, jam itu adalah identik dengan perjalanan hidup. Lihatlah posisi saat kita mengenakannya, dekat dengan nadi.

Jam adalah sebutan mudah saat kita ingin menakar waktu. Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk melakukan sesuatu hingga berapa lama lagi kita masih berada di dunia ini. Jam adalah waktu. Waktu adalah saya, kamu, dan kita. Bahkan sebuah kebermaknaan pun diukur dengan waktu. Apa saja yang telah dilakukan dalam satuan kurun waktu. Hasan Al Banna pun pernah berkata, "Kalau saja waktu bisa dibeli, betapa ingin saya membeli waktu milik orang-orang yang menganggur. Agar semuanya menjadi amal yang produktif dalam da’wah. Karena kewajiban kita jauh lebih banyak daripada waktu yang tersedia."

Untuk posisi jam tangan, ini cukup menarik. Menurut yang saya baca, orang yang memakai jam di sebelah kanan biasanya adalah orang kidal  atau left handed person (nyatanya saya nggak tuh :D). Selain itu, kebanyakan orang menggunakan jam di kiri agar lebih memudahkan dalam gerak dan aktivitasnya. Itulah mengapa kebanyakan orang menggunakan jam tangan di sebelah kiri. Ada cerita menarik yang saya ingat (mesti tidak utuh) terkait hal ini. Ada seorang nenek (bukan orang Indonesia, 70 thnan) yang merasa dalam hidupnya tidak memiliki kreatifitas apapun. Akhirnya hingga satu hari dia menemukan titik baliknya dengan melakukan satu hal, ubah posisi jam tangan yang biasa dikenakannya. Ya nenek tersebut, mengubah posisi jam yang dikenakan dari kiri ke kanan. Semenjak itu, dia menapaki hari demi harinya dengan berusaha untuk berkreatifitas.

Intinya saya menggunakan jam tangan karena butuh dan penting, bukan sekedar aksesoris belaka. Sama halnya dengan detik jam yang senafas dengan detak nadi kita. Namun bedanya, saat detik jam berhenti, bukan berarti kita mati. Saat kita berdiam, barulah kita mati. Waktu terus melaju, tanpa pernah mau menunggu. Simplifikasinya adalah pantang mati sebelum ajal. Itulah mengapa waktu adalah hal yang paling tidak setia di bumi ini. Saking pentingnya, ALLAH pun sampai bersumpah atas nama waktu. Demi masa....

Dan menjadi baik itu memang membutuhkan proses yang tidak sebentar, namun keputusan untuk berubah menjadi baik tidak memakan waktu lama. Hanya mau berubah atau tidak, itu saja. Kalau kata Einsten kegilaan adalah "doing the same thing over and over again and expecting different results" :)

Ah, tetiba teringat seorang teman yang pada akhirnya menggunakan jam tangan dan di kanan pula. Itu terjadi, setelah saya mendongengkan hal ini saat beliau bertanya kenapa saya gunakan jam dan di kanan pula. Nah gimana dengan kamu??

UK, 100216

lussysf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas