Ini bicara tentang probabilitas atau kemungkinan....
Ada yang bilang dunia itu gak adil. Tidak sedikit juga yang ngomong gak punya pilihan hidup, hanya menjalani takdir. Memang begitukah???
Setiap kita memiliki kemampuan yang gak sama. Kuat di satu sisi, tapi kurang di sisi yang lain. Meninggi di satu spot, tapi melemah di spot yang lain. Dengan itu, sebenarnya bukanlah hal yang aneh kala kita seperti diadu dalam bidang yang tak datar. Kadang kita bertarung dengan yang lebih dari kita. Kadang kita beradu dengan yang lebih rendah dari kita. Tidak jarang pula kita berhadap2an dengan yang sama dengan kita. Toh nyatanya, adil bukan berarti sama persiskan???
Saat beradu dengan yang lebih rendah, kita langsung memandangnya sebelah mata. Ketika dengan yang lebih tinggi kita langsung mengkeret ditimpa bayangannya, bahkan jauh sebelum bertanding. Dan kala bertemu dengan yang sama, barulah merasa memiliki kesempatan hasil yang seirama. Apakah mesti seperti itu? Apakah hitungan kita sebagai manusia mutlak hasilnya?
Nyatanya hitungan manusia tidak ada yang deterministik atau pasti. Dengan demikian, selalu ada potensi untuk berkebalikan hasil. Yang secara logika akan menang, ternyata saat pertarungan ada faktor X hingga membuatnya kalah. Di atas kertas lemah, malah jadi kuat karena adanya faktor Y yang seketika tersemat. Jadi, apapun dan siapapun yang ada di hadapan kita, semua serba mungkin keberakhiran berhasilnya, 50:50
Di sanalah kita memiliki pilihan, mau seperti apa dan berada dimana. Jadi rasanya aneh kalau kita melimpahkan kesalahan pada takdir, hanya karena kita malas memilih dengan benar. Atau takut menerima kenyataan atas sebuah konsekuensi pilihan. Padahal, itu semua lebih karena kesalahan cara kita dalam menjemput takdir. Dan juga karena ingin selalu berada di nyaman zone, ngarep zone, atau melas zone...
Lalu gimana dong?
Bila hasil = usaha + doa, maka memaksimalkan usaha dan mengoptimalkan doa adalah dalam rangka memperbesar probabilitas hasil. Semakin tinggi usaha dan doa, diharapkan semakin tinggi pula hasilnya. Lalu gimana bila malah menghasilkan sebaliknya?
Ingat, tidak ada yang deterministik di dunia ini kecuali kematian. Disanalah kekuatan tawakkal harus dilarungkan secara total, karena diantara 99% usaha dan doa kita, masih ada 1% lagi dan itu dapat menjungkirbalikkan semuanya. Itu adalah kekuatan Sang Maha Berkendak, ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala. Itu mengapa jangan cemasi dan urusi hasil, karena sesungguhnya semua sudah selesai di langit. Pena sudah diangkat dan lembaran-lembaranpun telah mengering. Sebab, urusan kita adalah berproses. Memaksimalkan lebar lapangan yang ada dalam rangka memperbesar probabilitas hasil. Pastinya, dengan terus berusaha secara maksimal dan berdoa secara optimal... ☺ #NoteToMySelf
UK, 210516 - malam nisfu Sya'ban: 9.43pm
lussysf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang keras berkomentar yang mengandung unsur saru dan sarkas